Abdul Halim Perdana Kusuma ( Pahlawan Pembela Kemerdekaan ) |
Pahlawan Pembela Kemerdekaan Abdul Halim Perdana Kusuma
Lahir : Di Simpang, Madura 18 November 1922
Wafat : Di Tanjung Hanti, Malaysia 14 Desember 1947
"Pesawat itu meluncur meliuk liuk bagaikan kertas tertiup angin. Meluncur dengan deras ke bawah disertai kepulan asap di bagian belakang. Suaranya meraung dengan tersendat - sendat tidak biasa sebagaimana bunyi mesin pesawat pada umumnya. Beberapa saat kemudian terdengar suara ledakan yang amat dahsyat "BUM...!". Suara deru dan juga pesawat telah hilang. Hari itu suasana di daerah Tanjung Hantu, Negara Malaysia menjadi saksi bisu atas terjadinya kecelakaan pesawat udara yang telah merenggut sekaligus dua putra hebat bangsa, Entah apa yang menjadi penyebabnya, yang jelas negeri ini telah kehilangan pelopor pilot yang handal."
Abdul Halim Perdana Kusuma lahir di kota Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur pada tanggal 18 November 1922. Usai menyelesaikan pendidikan HIS dan MULO. ia meneruskan pendidikannya ke Sekolah Pamongpraja di Magelang, namun tidak tamat. Seruan Milisi yang diumumkan Belanda membuatnya memasuki Sekolah Angkatan Laut yang ada di Surabaya. Pahlawan Nasional Halim pun sempat bekerja di Dinas Penerangan Angkatan Laut Belanda.
Ketika Jepang menduduki Indonesia, Hali berada di Inggris untuk mengikuti pendidikan selaku navigator pada Royal Canadia Air Force. Juga turut mengambil peran dalam hal operasi - operasi udara ketika berlangsungnya perang dunia II. Tidak beberapa lama setelah Indonesia merdeka, Halim kembali ke tanah air. Ia kemudian bergabung dengan TKR Jawatan Penerbangan, yang merupakan cikal bakal Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ).
Bersama dengan Iswahyudi, Abdul Halim Perdana Kusuma ditunjuk menjadi wakil AURI pada Komandemen Tentara Sumatera untuk membangun Angkatan Udara di Sumatera pada tahun 1947.
Kemampuan yang ia miliki menjadi dirinya amat penting mengingat pada saat itu manusia yang memiliki kemampuan terbang jumlahnya sangat minim dan amat sulit mencarinya. Suatu saat, Negara membutuhkan mereka dalam membentuk pengamanan dan pertahanan bangsa yang masih berusia muda. Betapa gembira hatinya tatkala ia mengetahui bahwa negara memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengemban tugas secara khusus. Mereka mendapatkan perintah untuk memperoleh senjata dari luar negeri.
Usahanya tidak sia - sia, Mereka mendapat banyak simpati dari negara yang di kunjungi. Tak berapa lama kemudian bantuan pun saling berdatangan. Berbagai persenjataan yang sangat dibutuhkan oleh tanah air dapat mereka peroleh dengan mudah.
Menyadari bahwa segala yang diperlukan sudah cukup bahkan tidak menyulitkan, mereka segera kembali ke tanah air. Namun tugas dari negara yang mereka emban tiada disadari merupakan tugas terakhir karena sepulang menjalankan tugas negara dari Thailand pesawat yang dikemudikannya bersama Iswahyudi mengalami kecelakaan di Malaysia daerah Tanjung Hantu, tanggal 14 Desember 1947.
Abdul Halim Perdana Kusuma gugur dan dimakamkan di Lumut, Malaysia. Pada tahun 1975 Jenazahnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Di Jakarta. Pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional. Namanya oleh pemerintah juga diabadikan untuk nama lapangan terbang di Jakarta.
Nah, itulah Sejarah singkat mengenai Pahlawan Pembela Kemerdekaan Abdul Halim Perdana Kusuma, semoga dapat bermanfaat bagi sobat "Hanyatauaja.blogspot.com" yang membacanya.
No comments:
Post a Comment